Mengubah Kelemahan Menjadi Sumber Kekuatan

By poetry - 21.01

Judul         : Letters to Aubrey
Penulis     : Grace Melia
Penerbit     : Stiletto Book
Cetakan     : I, Mei 2014
Tebal         : 266 halaman
ISBN         : 978-602-7572-27-0
Harga         : Rp48.000






Setiap ibu tentu mengharapkan bayinya terlahir sehat. Begitu juga dengan penulis buku ini. Perasaan bahagia ketika Aubrey lahir, dua tahun lalu, berubah 180 derajat ketika dokter menyatakan putrinya tersebut terkena congenital rubella syndrome karena Aubrey terinfeksi virus rubella saat masih berada dalam kandungan. 


Maka, Aubrey mengalami kebocoran jantung, gangguan pendengaran, keterlambatan kemampuan motorik, mikrosefali (ukuran kepala kecil), encephalitis (pengapuran otak), TB paru-paru, dan gangguan berat badan.

Pada awalnya, penulis sulit menerima kenyataan tersebut. Dia merasa menyesal karena tidak menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ketika mengandung Aubrey. Rasanya tidak akan ada ibu siap dan ikhlas menghadapi ini (hal 42). Namun, dia tidak terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan. Setelah merenung dan menenangkan diri, dia mulai bangkit demi cintanya kepada Aubrey.

Semua kisah perjalanannya dalam membesarkan putrinya terangkum dalam buku ini yang berisi 93 surat yang dipersembahkan untuk putri semata wayangnya. Melalui karya tersebut, diharap agar kelak Aubrey tahu begitu disayangi, apa pun keadaannya. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil.

Butuh waktu lima bulan untuk mengetahui penyakit Aubrey. Dia menyayangkan dokter-dokter sebelumnya selalu mengatakan Aubrey baik-baik saja. Untungnya, Grace menyadari bahwa ada yang tidak beres pada tumbuh kembang putrinya. Dia terus mencari tahu hingga akhirnya bisa menemukan dokter yang tepat. Hal ini merupakan contoh baik bagi para orang tua agar selalu peka terhadap perkembangan anak.

Dari kisah ini, pembaca juga akan mendapat banyak pengetahuan mengenai seluk-beluk penyakit rubella. Betapa pentingnya para calon ibu untuk melakukan screening toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes (torch) serta vaksinasi MMR. Memang biayanya tidak sedikit. Akan tetapi, dana yang "hanya" dua juta rupiah itu akan menyelamatkan dari keharusan mengeluarkan uang yang jauh lebih banyak lagi untuk mengobati anak-anak yang terkena torch (hal 102).

Grace memang memunyai cita-cita untuk berbagi cerita pada orang tua lain tentang bahaya torch. Sebelum menyusun buku ini, dia hanya menuliskan pengalamannya dalam sebuah blog. Maka ketika diundang sebagai narasumber dalam acara di televisi, dia merasa sangat senang dan bersyukur.

Semangat untuk berbagi tidak berhenti. Ibu muda ini lalu membangun Rumah Ramah Rubella, sebuah komunitas yang didirikan sebagai wadah para orang tua dengan anak congenital rubella syndrome agar bisa saling berbagi dan menyemangati.

Sosok ibu penuh semangat tersebut memang inspiratif. Pembaca dapat belajar menjadikan kelemahan sebagai sumber kekuatan. Semuanya disampaikan dengan gaya mengalir dan ringan. Bacaan ini sangat direkomendasikan. Royaltinya sebagian didonasikan untuk Rumah Ramah Rubella.

Diresensi Nathalia Diana Pitaloka, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota ITB
 

  • Share:

You Might Also Like

1 Comments

  1. menjadikan kelemahan menjadi kekuatan wach inspiratif sekali, thanks ya, kunjungi juga https://kuliahsoreyogya.wordpress.com/

    BalasHapus