Wanita yang Menolak Dilangkahi

By poetry - 21.09


Judul : Lukisan Hati
Penulis : Ade Anita
ISBN : 978-602-02-3653-7
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun : 2014
Tebal : 390 halaman






Selama ini, Solasfiana ikhlas berkorban mencari nafkah untuk ibu dan kedua adiknya, Marsyapati dan Isfahan. Marsyapati bisa menjadi bidan. Solasfiana rela membantu keuangan keluarga. Namun, dia sama sekali tak mau dilangkahi Marsyapati untuk menikah. Rintihan Marsyapati tak mampu menggoyahkannya.

Walau begitu, Marsyapati tak jemu mendesak karena calon suami ingin segera menikahinya. Padahal Solasfiana sendiri belum punya pacar. Belum ada satu pun lelaki meminang, padahal umur sudah lebih dari cukup untuk menikah. Beruntung adat Sumatra Selatan dan ibu mendukung Solasfiana. Mendadak ibu begitu peduli pada kulit dan pakaiannya, juga tak bosan-bosan mencarikannya pendamping hidup. Kakak perempuan tak pantas dilangkahi karena akan dicemooh masyarakat.

Bisa-bisa tak ada lelaki yang tak mau menikahinya sehingga menjadi perawan tua (halaman 310–323). Novel yang membagikan banyak pengetahuan tentang Sumatra Selatan melalui pemaparan setting tempat dan budayanya ini mulanya beralur maju. Mendekati akhir, ada variasi majumundur. Di dalamnya bertebaran hikmah yang diselipkan dalam bentuk dialog.

Seseorang selalu memunyai banyak pilihan. Selanjutnya, terserah orang itu untuk menentukan pilihan (halaman 64). Ditulis dalam sudut pandang orang ketiga, detail reaksi psikologis menjadi perhatian penulis. Contohnya perasaan Solasfiana yang minder karena memakai sepatu lusuh. Hal itu dideskripsikan dengan gerakan menarik kaki ke arah belakang sebagai usaha menyembunyikan dari tatapan seorang perempuan berpakaian mahal (halaman 53). Demikian juga reaksi kakunya saat dibonceng Zainudin.

Solasfiana sedemikian kikuk karena seumur hidup belum pernah dibonceng motor seorang lelaki (halaman 290). Karya yang merupakan pengembangan novel Yang Tersimpan di Sudut Hati (terbit 2013) ini mengajak pembaca merenungkan makna cinta. Ada tokoh Sofyan, dokter muda sahabat Solasfiana yang batal menikah setelah memperkenalkan Solasfiana kepada calon istrinya. Ada Zainudin yang ditinggal mati istri dan menemukan sosok keibuan dalam diri Solasfiana yang akrab dengan Zahra, putrinya.

Tokoh Aulia Rahman merupakan sahabat pena yang banyak membantu keluarga Solasfiana. Kemudian sosok Ikhsan digambarkan sebagai seorang marbot yang banyak memberi petuah kepada Solasfiana. Konflik hati dan budaya mewarnai cerita. Ada Nurhayati dan Nyi Kemas yang menjadi korban cinta. Lalu ending yang tak terduga bakal menambah daftar barisan sakit hati. Solasfiana sendiri, dengan mengukur kenyamanan hatinya, berusaha menemukan tambatan hati.

Sebagai orang yang sudah banyak membuktikan cinta kepada keluarga, dengan bekerja keras tanpa kenal lelah, ia merasa layak mendapatkan cinta. Kekurangan buku ini berupa inkonsistensi penyebutan honor Solasfiana sebagai cleaning service sekolah (halaman 275 dan 206) dan beberapa kesalahan tulis (halaman 104, 199, 214, 326).

Pembaca pun, yang menyimpan pertanyaan tentang “apa itu cinta sebenarnya” seperti Sofyan (halaman 342) dan perjuangan hidup, perlu membaca novel ini. Novel ini berisi cita rasa khas daerah. n

Diresensi Mugniar, lulusan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.




  • Share:

You Might Also Like

0 Comments